Sukses Hidup dengan Mengatur Waktu dan Disiplin


Kesuksesan berarti mampu keluar dari zona kenyamanan, yang berarti keluar dari kebiasaan yang biasa dan sering dilakukan.

Untuk dapat melakukan hal ini diperlukan proses berpikir yang berlebih yang disebut dengan Fungsi Intelegensia Lebih Tinggi. Intelegensia yang lebih tinggi ini terletak pada otak bagian depan atau dahi (lobus frontalis).

Mengapa bagian ini disebut dengan Intelegensia yang lebih tinggi, hal ini dikarena otak bagian depan ini memiliki kemampuan untuk memanggil informasi lain dari daerah yang luas pada otak, dan menggunakan informasi tersebut untuk memperoleh pola pikiran yang lebih dalam untuk mencapai tujuan. Jika tujuan ini termasuk kerja motorik, hal ini akan terjadi. Jika tidak, selanjutnya proses pikiran akan mencapai tujuan analitis intelektual.

Orang-orang yang tidak memiliki atau mengalami kerusakan kulit dari otak depan ini mempunyai sifat yang mudah beralih dari topik pikirannya yang utama atau tidak disiplin dan konsisten dengan apa yang dipikirkannya. Sedangkan orang-orang yang kulit otak depannya masih berfungsi, dapat mendorong dirinya untuk menyelesaikan tujuan pikirannya terlepas dari rasa bingung atau dengan kata lain konsisten dan disiplin dengan apa yang dipikirkannya.

Sekarang yang jadi pertanyaan adalah Apakah yang menyebabkan bagian otak depan ini menjadi rusak atau tidak berfungsi?
Tuhan menciptakan manusia dengan otaknya adalah untuk mempergunakan apa yang telah diciptakan dan apa yang telah diberikannya kepada kita sebagai manusia. Kalimat mempergunakan berarti adalah sebuah kesengajaan bagi kita untuk mempergunakan apa yang diberikannya itu, sedangkan kesengajaan atau ketidak sengajaan kita untuk mempergunakannya berarti sama dengan membuatnya tidak berfungsi bahkan hingga merusaknya.

Sebagai contoh manusia diberikan tuhan alat gerak berupa tangan dan kaki dan pusatnya ada di otak depan agak belakang dari atas hingga kebawah bagian tepi. Apakah tangan dan kaki ini mampu bergerak sendiri, tanpa kita menggerakannya dengan kesadaran kita? Bagus, benar sekali apa yang anda pikirkan bahwa untuk menggerakan alat gerak yang diciptakan tuhan itu adalah kesegajaan dari diri kita untuk menggerakannya dengan memerintahkan pusat gerak diotak untuk menggerakan alat gerak ini, bukan bergerak sendiri atau otomatis terperintah tanpa kita kehendaki (ini disebut alat-alat gerak yang bergerak sendiri yang diistilahkan dengan penyakit yang disebut TIC).

Walaupun ada beberapa pendapat secara spiritual yang mengatakan bahwa kita sebagai manusia tidak mampu bergerak kalau Dia (Tuhan) tidak menggerakannya. Sadarilah bahwa sebenarnya kalimat ini menyatakan bahwa tuhan menciptakan alat nya, sedangkan untuk menggerakan alatnya adalah atas kemauan kita sendiri.

Contoh lain adalah kita diberikan otak oleh Tuhan, Apakah dengan otak yang ada dikepala kita ini membuat kita cerdas dengan sendirinya? Tentu tidak, untuk menjadikan diri kita cerdas maka kita wajib mengumpulkan berbagai macam informasi atau pengetahuan untuk disimpan didalam otak yang nantinya digunakan untuk proses berpikir dengan merangkai berbagai macam informasi dan pengetahuan yang telah disimpan dalam otak tadi.

Sampai disini apakah anda sudah mulai memahaminya? Bahwa tuhan hanya menciptakan, menyediakan dan memberikannya kepada kita dan untuk mengisi serta mengaktifkan apa yang diberikannya ini perlu kesengajaan dari diri kita untuk mengisi dan melakukannya.

Sedikit beralih dari cerita diatas tapi juga tetap berhubungan, bagi kaum muslim(in) mengetahui bahwa ada ayat tuhan yang mengatakan : “Tidak ku Ciptakan Jin dan Manusia, Supaya mereka mengabdi Kepada Ku”. Penafsiran dari ayat ini adalah Jin dan Manusia yang Aku ciptakan Seharusnya bahkan Wajibnya menyembah Ku (Tuhan), tapi mari kita lihat kenyataannya, ternyata ada dan banyak manusia yang tidak mengabdi kepada Nya (dalam artian beribadah kepada Tuhan). Maka jelaslah disini bahwa dia yang menciptakan Jin dan Manusia tapi untuk beribadah kepada Nya adalah kembali kepada Kehendak Mu (manusia), kalau mau beribadah silahkan, kalau tidak silahkan, yang jelas apa yang dilakukan manusia diantara kedua hal tersebut ada ganjaran atau balasannya yang diterangkan dan dijelaskan dengan jelas dalam Kitab Nya. Sedangkan kalau penciptaan jin dan manusia itu adalah kewajiban atas kehendak Ku (Tuhan) untuk beribadah kepada Ku maka semua Jin dan manusia pastilah beribadah kepada Ku tanpa pengecualian dan alasan apapun untuk tidak melakukannya karena tuhan menciptakan Jin dan Manusia hanya untuk beribadah kepada Nya.

Jadi jelaskan disini bahwa untuk menjadikan diri Kita Disiplin adalah mutlak disadari oleh diri kita masing-masing untuk secara langsung mengaktifkan fungsi Intelegensi Lebih Tinggi di otak bagian depan dengan cara berpikir mengumpulkan atau memanggil berbagai informasi dari berbagai macam daerah diotak. Bila kita tidak mau berpikir untuk menyatukan berbagai macam informasi diotak ini berarti kita sedang menonaktifkan bahkan kemungkinan mematikan fungsi intelegian dari otak bagian depan ini.
Hal ini sesuai dengan teori Neuroscience bahwa saat neuron dalam otak tidak dipergunakan baik karena memang kita tidak menggunakannya sama sekali akibat dari ketidak tahuan mengenai hal ini atau memang karena rusak akibat cedera atau penyakit maka neuron-neuron ini mati dan menghilang hingga tersisa neuron-neuron yang sering digunakan saja oleh kita disaat usia tua kita nantinya.

Kemampuan lain dari mengembangnya fungsi intelegensi lebih tinggi ini adalah kemampuan untuk membuat rencana dalam kehidupan (Mengatur waktu) untuk masa depan.

Orang-orang yang mempunyai intelegensi lebih tinggi adalah orang-orang yang mampu merencakan hidup dan kehidupannya saat ini hingga jauh kedepan dan disiplin dengan apa yang telah direncakananya, bukan orang-orang yang tidak punya rencana hidup, bahkan dengan hidup semaunya.

Orang-orang yang mempunyai rencana dalam hidup dan berdisiplin adalah orang yang tidak gegabah dalam mengambil keputusan dengan mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya apa yang akan diambil dan diputuskannya. Dan orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang mampu menyelesaikan berbagai macam masalah dalam hidup dengan solusi terbaik dan penuh dengan tanggungjawab dengan moral etika hidup yang bijaksana dan santun.

Disaat anda tidak pernah memfungsikan, menggunakan atau mengaktifkan otak bagian depan atau intelegensi lebih tingi ini maka yang terjadi adalah kebalikan dari apa yang telah dijelaskan diatas. Orang-orang seperti ini biasanya gegabah dalam melakukan sesuatu, apapun yang dilakukannya tanpa pertimbangan yang matang lebih dahulu, dan apapun yang terjadi orang seperti ini segera melepaskan tanggungjawabnya dari apa yang dilakukannya. Perkataannya dan pikirannya selalu kotor tanpa ada kebijaksanaan dan sopan santun, bahkan selalu berpikir sesuatu yang negatif dan dengan perbuatan yang negatif.

Lihat dan perhatikanlah, inilah orang-orang yang tidak punya masa depan, orang-orang yang hanya berpikir sesaat untuk kegembiraan dan kepuasaannya. Kalaupun mereka terlihat sukses maka kesuksesan yang didapatkannya itu bersifat sementara saja.


sumber : facebook.com / Dr.A.Fadly Noor
Posted on 14.34 by Erin Elysabet and filed under | 1 Comments »

1 komentar:

Anonim mengatakan... @ 13 Oktober 2010 pukul 18.44

ini tulisan sendiri?

Posting Komentar

saya sangat menerima komentar apapun,,
apabila kritik, saya berharap berupa kritik yang membangun. Terimakasih. God bless u.