Membangun Hidup Yang Lebih Baik Di Awali Dari Sikap


Mengapa ada orang-orang di sekeliling kita menjadi lebih baik dari yang lain, padahal mereka tidak lebih baik dulunya dalam pendidikan atau status sosialnya bahkan miskin melarat? Bahkan dalam sebuah Negara pun sama. Mengapa ada Negara-negara yang miskin sumber daya alamnya tetapi mampu menjadi Negara maju? Kita bisa lihat contoh dari beberapa Negara seperti Singapura, Jepang, Korea dll. Mereka menjadi Negara maju meskipun tidak memiliki sumber daya alam. Apa yang membuat perbedaan semua itu? Itu adalah SIKAP. Benar, sikaplah yang membuat seseorang berbeda satu dengan yang lain, termasuk Negara. Bahkan seseorang yang memiliki bakat hebatpun belum tentu mencapai keberhasilan dalam hidupnya.Orang-orang yang berhasil dalam hidupnya adalah mereka memiliki sikap untuk tidak menerima apapun yang diberikan oleh nasib. Mereka mampu merespon setiap hal yang tidak baik yang terjadi dalam hidup nya untuk melakukan sesuatu agar mereka menjadi orang yang mereka inginkan. Sementara orang yang gagal menerima segala yang terjadi dengan mengatakan itulah nasib mereka, mereka pantas menerimanya.

William James dari Harvard University mengatakan, "Penemuan terbesar manusia adalah bahwa perubahan sikap dapat mengubah nasib seseorang". Sebuah penelitian yang dilakukan juga oleh Harvard university menemukan bahwa ketika seseorang mendapatkan pekerjaan, 85 % keberhasilannya di sebabkan oleh sikap mereka, dan hanya 15 % karena kepandaian dan pengetahuan mereka. Ibarat sebuah bangunan maka pondasi bangunan itu adalah sikap anda. Semakin tinggi bangunan tersebut semakin dalam pondasi yang di buat agar dapat berdiri kokoh. Begitu juga dengan manusia, Sikap andalah yang membuat anda sebagai manusia yang dapat menjadi aset terbesar atau bahkan beban terbesar bagi anda. George Bernard Shaw mengatakan, " Orang yang selalu menyalahkan keadaan atas apa yang terjadi pada mereka. Orang yang berhasil di dunia ini adalah orang yang mempelajari lagi dan mencari keadaan yang mereka inginkan dan, jika tidak menemukannya, mereka menciptakannya.

Apakah sikap itu? John C Maxwell mengatakan demikian, " Sikap adalah pelopor dari diri kita yang sesungguhnya. Akarnya berada di dalam batin tetapi buahnya diluar. Sikap adalah teman terbaik kita atau musuh terburuk kita. Sikap lebih jujur dan lebih konsisten daripada kata-kata kita. Sikap adalah pandangan luar berdasarkan pengalaman masa lalu. Sikap adalah hal yang menarik orang lain kepada diri kita atau mengusir mereka. Sikap tidak pernah puas sebelum dinyatakan. Sikap adalah ahli perpustakaan masa lalu kita. Sikap adalah jurubicara masa sekarang kita. Sikap adalah nabi masa depan kita.

Lalu bagaimana supaya Anda bisa membuat kehidupan ini menjadi lebih baik? Mulailah dengan memiliki sikap positip. Seperti tidak adanya penyakit, bukan berarti sehat, demikian pula tidak adanya negativitas bukan selalu berarti seseorang memiliki sikap positip. Tidak sakit bukan berarti sehat, demikian pula hanya tidak berpikir negatif bukan berarti seseorang memiliki sikap positip. Orang-orang dengan sikap positip mempunyai ciri kepribadian tertentu yang dengan mudah dapat di kenali. Mereka penuh perhatian, percaya diri, sabar dan rendah hati. Mereka memiliki harapan yang tinggi terhadap diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka mengusahakan hasil-hasil yang positip. Seseorang dengan sikap positip adalah seperti pohon yang berbuah di setiap musim. Ia selalu terbuka. Banyak manfaat dari sikap positip untuk meningkatkan kualitas kehidupan kita. Sebaliknya, orang yang memiliki sikap negatif sulit memelihara persahabatan, pekerjaan, perkawinan dan hubungan dengan orang lain.di dunia ini. Mereka menciptakan lingkungan negatif di rumah dan di tempat kerja, serta menjadi beban masyarakat. Mereka juga menularkan perilaku negatif kepada orang-orang lain di sekitar mereka dan bagi generasi masa depan.

Cara Anda memandang kehidupan ini berkaitan dengan sikap Anda. Salah satu kisah yang paling saya sukai adalah tentang seorang kakek dan nenek yang mengunjungi cucu-cucunya. Setiap petang si Kakek berbaring untuk tidur siang. Pada suatu hari, untuk bergurau, anak-anak memutuskan untuk mengoles mentega pada kumis kakeknya. Segera si kakek terbangun dan mengendus-endus. "Wah, kamar ini bau busuk," serunya sambil bangun dan pergi ke dapur. Tidak lama kemudian dia menyimpulkan bahwa dapur juga bau tidak sedap, maka dia pergi ke luar untuk menghirup udara segar. Alangkah heran si kakek, udara di luar rumah juga tidak memberinya kesegaran, dan dia berseru, "Seluruh dunia berbau busuk!" Sungguh benar hal itu dalam kehidupan. Kalau kita membawa-bawa mentega dalam sikap kita, maka seluruh dunia berbau busuk.

Oleh karena itu mulailah berubah. Sifat manusia pada umumnya adalah tidak menyukai perubahan. Perubahan memang tidak menyenangkan. Apapun efeknya, baik positif dan negatif, perubahaan menimbulkan stress. Kadang-kadang kita merasa begitu betah dengan negativitas kita, bahkan ketika perubahan yang kita lakukan adalah untuk sesuatu yang positif sekalipun, kita tidak dapat menerimanya. Kita memilih tetap memelihara sikap negatif. Ada contoh cerita tentang seorang narapidana yang sudah bertahun-tahun di kurung dalam sel yang gelap. Setelah selesai menjalankan masa hukumannya, ia memperoleh kebebasan. Ia dibawa keluar dari selnya, kebawah sinar matahari alam terbuka. Orang ini memandang sekelilingnya dan setelah beberapa saat ia tiadk menyukai kebebasan yang baru diperolehnya, kemudian ia meminta untuk dimasukkan kembali ke dalam selnya. Baginya, sel yang gelap, rantai dan kegelapan, lebih aman dan nyaman dibandingkan perubahaan kebebasan dan alam terbuka. Tanyakan pada diri Anda untuk menguji sikap Anda dengan menjawab pertanyaan ini : "Apakah Anda merasa dunia Anda memperlakukan Anda dengan baik?" Kalau sikap Anda terhadap dunia baik, Anda akan menerima hasil yang baik. Kalau Anda merasa biasa-biasa saja tentang dunia, tanggapan bagi Anda dari dunia juga hanya akan bertingkat biasa-biasa saja. Kalau Anda punya perasaan yang buruk tentang dunia, maka Anda rasanya hanya mendapat umpan balik negatif dari kehidupan.

Sebagai penutup, saya menyarankan mulailah dari saat ini Anda lah yang bertanggung jawab atas sikap Anda sendiri.Kita harus menerima tanggung jawab itu sepanjang hidup kita. Jangan menyalahkan orang lain atau apapun, kecuali diri kita sendiri. Setiap pagi, kita lah yang menentukan pilihan sikap kita terhadap kehidupan. Kita harus berani menerima tanggung jawab atas perilaku dan tindakan-tindakan kita. Tinggalkan masa lalu Anda, bersihkan diri Anda. Kembalilah ke jalur yang benar. Satukan impian-impian Anda dan majulah. Tidak ada orang yang mampu merubah hidup Anda menjadi lebih baik kecuali Anda sendiri yang melakukannya.


sumber : andriewongso.com
Posted on 12.30 by Erin Elysabet and filed under | 0 Comments »

0 komentar:

Posting Komentar

saya sangat menerima komentar apapun,,
apabila kritik, saya berharap berupa kritik yang membangun. Terimakasih. God bless u.